Rusun Lele (RUSLE), Solusi Genjot Produksi Ikan Lele
Rumah susun biasanya digunakan sebagai solusi untuk mengatasi
kepadatan penduduk. Tapi, rumah susun besutan para mahasiswa Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY) ini berbeda. Mereka menciptakan rumah susun
bagi lele atau yang disingkat Rusle. Unik bukan?
Adalah Miftahudin Nur Ihsan, Arry Darmawan, Desiana Nur Fajari (dari
Prodi Pendidikan Kimia), serta Anang Prasetyo, Rahmat Widadi (dari Prodi
Pendidikan Teknik Elektronika) memiliki ide cemerlang untuk melakukan
pembiakan lele dengan menggunakan teknik kolam lele bersusun.
Proposal bertajuk “Rusle (Rumah Susun Lele) sebagai Media Pembesaran
Lele dengan Sistem Pakan Otomatis Berbasis Atmega8 Yang Berguna untuk
Mendukung Technopreneurship di Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul, D.I.
Yogyakarta” itu bahkan mampu meraih Hibah Bina Desa (PHBD) dari Dikti
sebesar Rp50 juta.
Menurut Ihsan, Kecamatan Banguntapan adalah salah satu kecamatan di
Kabupaten Bantul yang berada di dataran rendah dengan sebagian besar
penduduk berprofesi sebagai petani. Namun, berkurangnya lahan pertanian
membuat sebagian masyarakat kehilangan mata pencaharian.
Sebagai alternatif, masyarakat di daerah tersebut dapat memanfaatkan
sektor perikanan, terutama karena lahan itu memiliki saluran air yang
memadai. Budidaya ikan lele pun menjadi salah satu prospek tinggi yang
memungkinkan untuk dilakoni masyarakat setempat.
Tapi, dalam sistem pembesaran ikan lele, para pengelola pun mengalami
kendala, yakni jumlah hasil produksi yang tidak sesuai dengan
permintaan konsumen. Adanya teknologi Rusle (Rumah Susun Lele) pun
diharapkan mampu menjawab masalah keterbatasan lahan kolam ikan
tersebut.
“Sistem pembesaran lele dengan kolam bertingkat adalah sistem
pembesaran lele dengan memanfaatkan teknologi elektronika dan ilmu
sipil. Disebut kolam bertingkat karena pada sistem ini kolam dibuat
bertingkat seperti rumah susun,” ujar Ihsan, seperti dilansir oleh
Okezone, Kamis (13/6/2013).
Dia mengungkapkan, bahan kolam berupa fiber berbentuk lingkaran dan
memiliki pondasi dari logam antikarat. Kolam bertingkat memiliki
kelebihan yaitu akan menambah padat tebar bagi pembesar lele serta
memiliki sistem pakan otomatis sehingga akan memudahkan seorang pengguna
untuk membesarkan lele mereka.
Cara kerja alat pakan otomatis tersebut berbasis ATMega8 berfungsi
sebagai timer yang dapat diatur sebagai pewaktuan otomatis pemberian
pakan pada kolam ikan. “Pertama, alat harus diatur “Date” dan “Time”
yang berfungsi untuk menunjukkan hari dan tanggal. Sementara time
berfungsi untuk mengatur waktu dan delay kerja alat yang diinginkan dan
berapa kali alat akan bekerja setiap hari,” paparnya.
Ketika jam sudah menunjukkan sesuai dengan waktu yang diset untuk
kerja alat, alat akan mengaktifkan motor pengerak yang akan membuka
lubang saluran yang mengalirkan makanan pada kolam ikan. Lubang saluran
akan tetap terbuka selama waktu delay yang telah diatur oleh penguna.
“Setelah itu alat akan memberikan sinyal yang menfungsikan motor
untuk kembali menutup lubang saluran pakan ikan. Alat tersebut akan
berfungsi ulang pada waktu yang sama apabila pengguna tidak mengubah
pengaturan waktunya,” imbuh Ihsan. (Sumber : Okezone)
0 komentar:
Posting Komentar