Mengkudu Kurangi Kanibalisme Benih Ikan Lele
Ikan lele adalah salah satu komoditas ikan air tawar yang masih
menjadi primadona di Indonesia. Disamping mudah dipelihara, harga ikan
lele relatif terjangkau untuk semua kalangan masyarakat. Tak heran, jika
harganya terus melambung.
Usaha budidaya yang dilakukan secara intensif, akan memaksimalkan
kapasitas produksi. Masalah yang sering muncul pada usaha budidaya
secara intensif ikan lele ialah tingginya tingkat mortalitas benih ikan
lele akibat sifat kanibalisme dalam kegiatan pembenihan.
Hal ini terjadi karena sifat agresif yang tinggi akibat padat tebar pemeliharaan yang tinggi sehingga membatasi ruang gerak dan meningkatkan tingkat persaingan makanan dan oksigen.
Hal ini terjadi karena sifat agresif yang tinggi akibat padat tebar pemeliharaan yang tinggi sehingga membatasi ruang gerak dan meningkatkan tingkat persaingan makanan dan oksigen.
Upaya yang dilakukan selama ini dalam mengendalikan sifat kanibalisme
ini yaitu dengan melakukan penyortiran (grading) ukuran benih secara
teratur atau penjarangan kepadatan pemeliharaan benih.
“Namun, upaya seperti ini dinilai masih kurang efisien karena
mengurangi kepadatan pemeliharaan dalam kapasitas produksi yang tersedia
dan juga memerlukan tambahan sarana produksi untuk menampung benih
hasil sortiran atau penjarangan,” demikian kata Ikbal Hadi, mahasiswa
Departemen Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK)
IPB, bersama Dosen Pendamping Ir. Harton Arfah, M.Si.
Alternatif upaya lain yang dapat dilakukan dalam mengendalikan
kanibalisme benih ikan lele pada sistem budidaya intensif yaitu bisa
melalui pendekatan secara hormonal. Riset yang dilakukan oleh Hseu J.R.,
pada juvenil ikan kerapu membuktikan bahwa kanibalisme dipengaruhi oleh
tingkat konsentrasi hormon serotonin pada otak.
Ikbal Hadi bersama empat rekannya Asep El Qusairi, Ruly Ratannanda,
M. Hasyim Al Abror, dan Rezi Hidayat melakukan penelitian bertajuk
“Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Mengkudu Morinda cirtifolia L.
Melalui Pakan Alami Terhadap Sifat Kanibalisme Benih Ikan Lele Clarias
sp. Pada Sistem Budidaya Intensif”.
Melalui riset intensif yang dilakukan oleh para ilmuwan di
laboratorium, mengkudu menunjukkan keunggulan luar biasa. Mengkudu
mengandung zat scopoletin yang berguna dalam peningkatan kegiatan
kelenjar peneal di dalam otak, yang merupakan tempat dimana serotonin
diproduksi dan kemudian digunakan untuk menghasilkan hormon melatonin.
Serotonin adalah salah satu zat terpenting di dalam butiran darah
(trombosit) yang melapisi saluran pencernaan dan otak. Di dalam otak,
serotonin berperan sebagai neurotransmiter penghantar sinyal saran dan
prekursor hormon melatonin. Serotonin dan melatonin membantu mengatur
beberapa kegiatan tubuh seperti tidur, regulasi suhu badan, suasana hati
(mood), masa pubertas dan siklus produksi sel telur, rasa lapar dan
perilaku seksual. Kekurangan serotonin dalam tubuh dapat mengakibatkan
penyakit migrain, pusing, depresi, bahkan juga penyakit Alzheimer. (Sumber : Pos Kota)
0 komentar:
Posting Komentar