Minggu, 12 Oktober 2014

Pertolongan Allah

Pertolongan Allah

Ada yang sedang butuh banget pertolongan Allah? Hajar coba 1000 shalawat… atau lebih. Shollawloohu ‘alaa Muhammad, cukup. Try it for 100 days.

Benerin juga shalatnya. Di masjid, jangan di rumah. Berjamaah, lengkap dengan qobliyah ba’diyah. Plus dhuha dan tahajjud. Try it too for 100 days. Baca Qur’an. Sambil dibaca terjemahnya, siapin kertas, siapin pulpen, untuk nulis-nulis yang ditemuin. Do it for 100 days too…
While doing that, every week, in every Ahad morning, doa bareng di Daqu Ketapang. Kalo ga bisa dateng, cukup doa dari rumah masing-masing. Don’t lupa, baca 2 ayat terakhir Q.S At-Taubah7x, istighfar100x, subhaanawlloohi wabihamdih 100, laa hawla 100… Rajinin…
Biasanya kalo dosanya ga kebanyakan, belum 100 hari udah dateng tanda-tanda Pertolongan Allah. Yang yakin ngelakuinnya. Sebelum mulai, hajar dulu dengan sedekah yang segede-gedenya, sebagus-bagusnya. “Bom” di depan dengan sedekah terbaik, mengiringi ikhtiar langit. Kemudian doa juga saban-saban habis shalat fardhu dan sunnah. Doa saban antara azan dan iqomat. Doa sehabis dhuha dan tahajjud. Rajin-rajin juga minta doa ke orang lain.
Bikin tulisan yang gede, di pikirin, di hati, di kertas yang ditempel di dinding kamar, ruang tamu, di buku harian, bahwa sedang nempuh perjalanan. Perjalanan apa? Perjalanan 100 hari menjemput pertolongan Allah. Ini 2,5 kali lipat dari perjalanan 40 hari mendekati Allah. SPEED and POWER-nya dilipatgandain. Kudu ngerumasa (tau diri), bahwa sedang bermasalah, sudah butuh hajat, punya bnyk dosa.
Kudu nebus. Kudu pahit jadi orang. Kudu marah sama masalah, sama kesulitan, sama kemiskinan, sama kehinaan. Jangan leha-leha, tar makan iman kita. Iya. Sebelum keputusasaan nanti memakan iman dan keyakinan kita, hajar dulu dengan ngelipatgandain dan naikin SPEED dan POWER. Yang semanget ngelakuinnya. Kita jalan ke Allah, Allah lari ke kita. Kita lari ke Allah, Allah lompat ke kita. Sementara jalan sedang ditempuh, dosa lama jangan dikerjain lagi.
Jangan juga meminta dan berharap sama manusia. Ke Allah aja semua harapan. Selamat menempuh perjalanan yang mengasyikkan ini, ya. Terimain aja apa yang terjadi jika emang harus ada yang terjadi. Biar aja. Pasrah wis.. terserah Allah wae… Jika terjadi apa-apa di dalam perjalanan, tetep terusin aja perjalanan itu.
Tar habis 100 hari selesai, sementara belum dateng pertolongan Allah, dan belum ada tanda-tandanya, liat-liat lagi perjalanan ibadahnya. Biasanya sebab bolong-bolong. Seandainya udah gila-gilaan, udah on the track, udah disiplin, dan belum hasil juga, ya terusin 100 hari kedua, ketiga, keempat, dst… Buat kita-kita mah udah dikasih umur tambahan untuk tobat, untuk minta, untuk ibadah, udah jauh lebih berharga daripada semua permintaan kita.
Salam hormat, @Yusuf_Mansur, yang banyak salahnya dan selalu minta doa dari kawan-kawan semua, untuk keluarga saya dan semua jamaah juga.
Dan Pertolongan Allah itu deket sekali buat yang menginginkan. Tapi ga disebut berkeinginan jika ga ada bukti. Buktiin bahwa kita perlu.

 

0 komentar:

Posting Komentar